##, Sambil sekolah, mencari
nafkah
Pontianak : Sepanjang tahun 1984 - 1987.
“Kejadian dan pengalaman itu juga menjadi pelecut semangat ku.
Tekad dan
niat ku untuk mengubah hidup dan mengubah nasib makin berkobar. Apapun cara nya,
aku ingin berubah. Bagi ku ,:” Tuhan tidak akan mengubah nasib ku, jika aku tidak
berupaya mengubah nya!”
Segala cara yang mungkin, asal halal ku kerjakan , sambil tetap bersekolah,!” Karena aku telah bertekad bulat, : "aku tak akan menyesuaikan mimpi - mimpiku dengan Realita, kenyataan hidup yang sudah aku jalani, tapi , Aku akan mengubah Realita untuk menjadi sesuai dengan mimpi-mimpi ku"
Masa depan kan kujalani kehidupan dengan kondisi dan situasi yang lebih baik dari hari ini. Begitu tekad ku.
Sepulang dari sekolah,:
Aku tak langsung pulang kerumah. Tapi langsung ke pasar Seroja. Disitu aku membantu teman ku menjual majalah, poster, aksesoris wanita dan barang lain nya. Sampai jam tujuh malam. Setiap hari. Hasilnya kugunakan buat ongkos transport sekolah dan keperluan ku sendiri lainnya.
Cinta Apakah itu Cinta ?
Di bulan Ramadhan, :
Aku menjual
kartu lebaran dan ke perluan hari raya lain nya, seperti : kopiah, sajadah, kurma, bunga, sandal, sepatu, jeans, mainan anak, dan sebagai nya. Apa saja yang bisa jadi duit dan halal, kujual dan ku kerjakan.
Pasar Sudirman
adalah saksi, tempat dimana aku mengais rezeki, mencari sesuap nasi, dan biaya
sekolah, bagi ku dan adik-adik ku.
Sepanjang jalan Tanjungpura, adalah lorong yang aku telusuri tiap kali berangkat dan pulang bekerja, jam delapan pagi sampai jam sepuluh malam, selama bulan Ramadhan.
Sepanjang jalan Tanjungpura, adalah lorong yang aku telusuri tiap kali berangkat dan pulang bekerja, jam delapan pagi sampai jam sepuluh malam, selama bulan Ramadhan.
Direntang masa itu, :
Pernah sesekali kami bertemu.
Ketika berpapasan di jalan.
Meski jantung ku berdegup kencang ingin menyapa dan menegur nya, tapi tak sanggup kulakukan. Apalagi ketika kulihat ia mengangkat muka, sehingga keberanian ku menciut.
Aku hanya bisa menunduk di hadapan nya. Dan mengurungkan niat untuk sekedar menyapa.
Aku Pasti Bisa !-
Merry Riana Official
Pernah juga, kami satu sped boat penyeberangan, Dia duduk tepat di depan ku. Tapi seperti biasa, aku tak sanggup untuk sekedar mendekat dan bertanya kabar nya.
Ketika rasa rindu begitu kuat datang tak dapat kubendung ,: aku kadang singgah ke sekolah nya dan menunggu Dia pulang, dari tempat tersembunyi, untuk sekedar melihat nya sepintas, dari kejauhan.
Bagiku itu cukup.
Biarlah aku mencintainya dalam diam.
Tengah malam, kadang aku naik ke atas pintu kota, dan memandang atap rumah nya, Dengan rasa yang tak tentu bentuknya. Pernah juga aku duduk diatas benteng sampai ber jam- jam, berharap Dia keluar, membuka pintu dan melihat Aku yang menunggu nya di keheningan dan pekat nya rindu malam itu.
##, Upaya membunuh cinta,:
Sekuat tenaga, aku mencoba menghibur hati dan berupaya untuk melupakan nya dari ingatan ku. Menganggap itu bagian masa lalu? Tapi, apapun upaya yang kulakukan, Se kuat apapun usaha ku, se tegar apapun langkah Ku, se kokoh apapun niat Ku, batin Ku tak mau menerima. Hati Ku tetap menolak nya. Menolak untuk melupakan nya. Menolak untuk menghapus nama nya. Menolak untuk membunuh rasa yang bersemayam kokoh jauh di dasar jiwa!
Begitu besarkah cinta ini untuk nya?
Lalu lalang di Sungai Kapuas -
Fz Sky Channel
Pernah suatu waktu
Kulihat kamu, tepat didepan ku
Lalu lidah ku kelu
Tubuh ku membeku
Dan mata ku nanar
Tahukah kamu,?
Jika saja aku mampu
Kan kusapa kamu,
“Rupa nya kutukan ini akan menjadi siksa
bagi ku. Karena mencintai seseorang yang terlahir bukan untuk ku. Rupa nya kisah
cinta Laila dan Majenun, seperti yang pernah ku baca, bukan hanya ada dalam
dongeng saja, kisah itu bisa menimpa siapa saja.
Bukan hanya Zainudin dan Hayati, dalam kisah tenggelamnya kapal vanderwijk. Bukan hanya Veer dan Zara, dalam kisah legenda cinta beda negara, dan beda agama, antara Veer Pratap Sing ( India, Hindu) dengan Zara Hayat Khan ( Pakistan, Muslim ) bukan ,!
Itu bukan hanya sebuah kisah.!
Itu legenda !
Kejadian nyata.
Dan bisa menimpa siapa saja!
Betapa menyakitkan memang,
Ketika kita mencintai orang yang salah,
Ketika cinta bertepuk sebelah
tangan.
Ketika cinta jatuh bukan pada tempat nya
Hati kata orang pintar,:
”
Bak Pualam.,”
Jika tergores,
Sulit untuk menghilangkan bekas nya.
Mungkin hati ku bukan
pualam, ia hanya segumpal daging,
yang disitu tertulis segurat nama, membekas
begitu dalam,
Dan sulit untuk dihilangkan
Luka nya begitu perih
Luka nya begitu perih
Menetes tiap
kali aku mengingat nama nya
Berdarah, tiap kali aku melihat bayangan nya
Malam ku tak lagi dihiasi
mimpi indah.
Siang ku tak lagi cerah seperti biasa
Hati ku terluka sangat parah
Cinta ku telah membunuh jiwa
Menyeret raga, dan menghambat langkah
Sementara, Aku tak berdaya, dan tak mampu tuk melupakan nya
Sementara, Aku tak berdaya, dan tak mampu tuk melupakan nya
Meski telah kucoba berbagai cara, tapi
rasa itu tak beranjak dari tempat nya
Suatu ketika,:
Vokal grup
sekolah ku yang akan bertanding antar sekolah se kotamadya, mengadakan latihan.
Mereka membawakan beberapa lagu, diantara nya untuk lagu Solo, teman ku memilih
salah satu lagu dengan aransemen gitar tunggal, kebetulan memang Dia pandai
memetik gitar dengan trampil.
Dari ruang serba guna sekolah
kami, mengalunlah lagu lembut yang cukup menyentuh, judul nya:”Gita Cinta dari
SMA,” ; dari sountrak film yang sama, dilantunkan kan Rano Karno :
Mekar bersemi untaian kasih
jumpa cinta pertama
Telah tertanam, rindu dendam
semakin dalam, semakin kelaaam
Indah cinta berakhir duka
mengalun sunyi , dibuai mimpi
Reff,; Masa remaja, punahlah sudah
Menjauh dari, angan merapuh
Kini kucari celah bahagia
Diatas jalanan penuh duri
Kugapai gapai kasih nan luruh
Engkau kini semakin jauuuuh
Tiada lagi senyum lembut mu
Sendiri berjalan didalam kelam
Kemana arah, yang kutujuu
Engkau hanyalah , bayangan bekuuu
Lagu itu seperti menusuk
–nusuk jantung ku, kenangan tentang perjalanan dan nasib cinta ku, sedikit banyak
, mirip syair yang terdapat dalam lagu itu. Kepedihan luka cinta ini terasa kembali berdarah.
Akhh, jiwaku,!! tak sanggupkah kau melupakan nya?
Kadang ketika purnama penuh di cakrawala malam, aku duduk menyendiri menatap nya sampai ber jam - jam. Fikiran, ingatan, antara khayal dan kenyataan, aku bertanya dalam hati, apakah rasa ini?
Rindu yang bukan pada tempatnya?
Cinta yang menggantang asap?
Apa sebenarnya yang aku cari dalam hidup ini? Apakah kebahagiaan dalam ujud materi? Atau kebahagiaan dalam ujud rohani? Mencintai adalah kata hati, tapi apakah ada syarat yang harus kupenuhi? Kata orang, cinta hadir tanpa syarat, tanpa status, tanpa kasta, tanpa melihat wajah cantik atau tampan? Benarkah?
Dosa apakah yang telah kulakukan? Sehingga aku dikutuk dengan rasa sakit ini? Rasa nya di rongga dadaku tak lagi tersisa tempat untuk menarik nafas tanpa menyertakan nama nya? Denyut nadiku berdenyut bersamaan dengan denyut nama nya? Dan detak jantungku berdetak tanpa pernah mampu meninggalkan sebutan atas nya?
Sebesar itukah arti kehadiran nya dalam hidup ku? Dan rasa kehilangan ini seperti membawa serta semangat, harapan, cita - cita, masa depan, tujuan, keinginan, - ikut lenyap bersama kehilangan nya,?-
Film Gita Cinta dari SMA -
Generasi Emas Channel