##, Kembali Ke Bali
“Setelah memohon maaf dan
meminta doa kepada kedua orang tua, aku pulang dengan dada lapang. Kali ini aku
berangkat meninggalkan kampungku dengan diantar mereka sampai ke pelabuhan Dwi
kora.
Sebelum naik kapal, kami berpelukan. Kucium tangan dan kening ibuku
dengan penuh rasa haru. Gurat ketuaan mulai keliatan di wajah beliau. Tapi
dibibirnya tersungging senyuman. Aku bahagia sekali, telah mengobati rindu
kami,”
Hanya tiga hari aku dirumah segera kembali
ke Bali
Ketika kubuka kamar kost yang
kutinggalkan hampir satu bulan, bau kimia yang ada di kulit finish ketika
proses itu, menyergap hidung ku. Kubuka
jendela, dan kubersihkan kamarku.
Aku
langsung merebahkan badan, dan terlelap keletihan hingga ketika tersadar, waktu
sekitar sudah pukul dua belas siang.
Cepat aku bangkit,
membersihkan badan, memanaskan mesin sepeda motor, dan keluar mencari makanan
pengganjal perut, untuk kemudian berkeliling menemui para langganan.
Bali dari Udara -
ABC Australia Channel
Hari ini aku bertemu dengan
satu pelanggan baru. Pengusaha garment yang cukup besar, warga Negara jerman,
yang menikah dengan wanita Bandung, menetap di sekitar Kerobokan.
Aku
menunjukkan beberapa contoh bahan, dan beliau tertarik untuk
mencobanya. Kutinggalkan beberapa potongan kecil kulit finish yang diminati olehnya,
sebagai acuan jika nantinya ketika ia memesan.
Dua hari kemudian pelanggan
baruku itu menelfon, dan meminta agar aku datang ketempatnya. Bergegas kupacu
sepeda motorku, dan mendatangai kantornya. Dia menunjukkan beberapa contoh
bahan, dan meminta aku yang menyediakan dalam jumlah yang cukup besar.
Contoh
itu kutunjukkan temanku yang dulu membuka jalan pertama kali, ketika aku masuk
ke Bali. Temanku menyanggupi asal cara pembayaranya cash atau giro maksimal dua
minggu.
Aku segera mengkonfirmasi ke calon pembeli,
Dan menyebutkan syaratnya,
ternyata pelangganku setuju.
Proses kulit sampai Finish -
Trans 7 Official
Hari ini aku mengangkut setengah pick up kulit finish jumlah yang sangat besar untuk sebuah transaksi sekali jalan.
Kulit itu kutunjukkan kepada
pelanggan baru ku itu, sesuai pesanannya kemaren. Teman ku si pemilik barang,
terlihat agak kuatir. Soal nya nilai transaksi dari barang yang kubawa ini,
mencapai lebih dari setengah milyar
rupiah.
Jumlah yang dia sendiri belum pernah bertransaksi sebesar itu, dalam satu kali transaksi.
Didampingi orang
kepercayaan nya, kutunjukkan kulit yang kubawa kepada pembeli itu. Setelah
diperiksa dan sebagian di sortir nya, barangku di beli sejumlah enam puluh ribu
feet!
Subhanallah, enam puluh ribu feet?
Setengah gudang!.
Hari itu aku menghasilkan transaksi
terbesar ku, senilai Lima ratus empat puluh juta rupiah!, sekali transaksi! waktu itu sekitar akhir tahun sembilan belas sembilan sembilan.
Angka sembilan memang banyak berpengaruh dalam hidup ku.
Aku menganggap angka ini sebagai symbol campur tangan Tuhan yang menolong dan membantu Ku sepanjang perjalanan hidup Ku.
Alhamdulillah Ya Allah, Syukur ku tak
terhingga!!
Malam di Legian Bali=
Amir tivi Channel
Malam nya aku teringat
pesan ustadz dulu, bahwa kerelaan orang tua, akan membuka segala hijab, membuka
semua pintu rezeky, dan menyebabkan kita akan sampai pada tujuan dan cita-cita.
Sebaliknya, tanpa kerelaan orang tua, hidup kita akan susah. Kerelaan Allah bergantung kepada kerelaan kedua orang
tua, dan Kemurkaan Allah, bergantung kepada kemurkaan orang tua kita.
Hal itu
kurasakan langsung dalam hidup ku. Orang tua adalah kunci kesuksesan kita. Jika kita
berlaku baik pada mereka, maka kita akan mendapat bantuan Allah, percayalah! Apalagi terhadap ibu! Berhati-hatilah!,”
Sekitar Legian Bali
Paddys Pub, Bounty dan Sari Club
sebelum Bom Bali I tahun 2002