Rabu, 27 April 2016

Bab.IX. hal.,38 # Anugrah Yang Indah

##, Kehadiran Putri  Pertama



Tahun sembilan belas sembilan tujuh




Tia- Nawal El Zogby- 
Rotana Channel


Tadi pagi, ......


    Pukul setengah enam, putri ku hadir dimuka bumi. Bayi mungil dengan berat,; 3.250 gram lahir dengan selamat, sehat, dan tanpa cacat. Setelah kulihat, segera aku berwudhu, lalu sambil mengendong nya, kubisikkan  kalimat azan di kuping kanan nya, dan kalimat iqomat di kiri nya. Kupanggil namanya 3x  di dekat kuping mungilnya




Putri Kami ,  
anugrah Nya


   Kami bersyukur pada Tuhan, atas anugerah yang luar biasa. Sekarang rumah tangga kami lengkap sudah. 


Ada tangis dan rengekan manja seorang bayi ditengah malam buta, ketika ia ingin mengobati kehausan nya, atau minta di ganti popok nya, karena sudah basah.


   Kami bergantian membuatkan adonan susu dan mengganti popok nya. Dengan mata setengah mengantuk, dan langkah ter antuk - antuk. 


  Kebahagiaan menjadi seorang ayah membasahi jiwa ku sekarang. Bagiku  mereka adalah anugrah dan amanah. Dari Allah Tuhan sang pemilik nyawa. 


  Aku sangat mengasihi putri ku. Dia juga sudah mulai mengenal ku , mengenal ibu nya dan orang yang sering dilihat dan di dengar nya.







Putriku tumbuh cepat dan sehat,....


     Di usia nya yang ketiga bulan, Abah,- mertuaku,- yang menetap di jawa barat, wafat dengan mendadak. Katanya terkena Stroke parah. Pembuluh darah otaknya pecah.


Padahal, kemaren ketika cucunya lahir, dia masih sempat menjenguk kami. Memberikan hadiah untuk cucunya berupa kereta dorong, lengkap dengan keperluan lainnya.


  Kami segera berangkat ke Jawa Barat, guna mengantarkan Abah, ketempat peristirahatan terakhirnya di alam Barzakh. 


Sementara putri kami, terpaksa ditinggalkan, karena masih sangat kecil untuk menempuh perjalanan yang cukup jauh itu. Sekitar  700 kilometer dari tempat kami, Pasuruan kota.


Hanya semalam kami disana, dan pulang secepatnya, karena rasa khawatir pada  putri  kami yang masih bayi.




Myriam fares,-  Ghafi - 
Myriam fares Official Channel



##, Kelahiran Putra Kami


 Sekitar setahun kemudian,........


 Sekitar setahun kemudian, seingatKu, pada bulan Pebruari 1998, 


Putra kami hadir mengisi bahtera rumah tangga yang kami arungi bersama. Aku sangat bahagia atas kehadiran anak ku yang nomor dua ini.  Bayi mungil itu lahir lebih kecil dari kakak nya, tapi sehat, lengkap dan sempurna ada nya.


Berat nya hanya, 2,6 kilo. Tergolong kecil, tapi ibu bidan kami yang membantu persalinan istri ku berkomentar:,


 ”Ga papa, nanti membesarkan nya diluar, lebih mudah,” kata nya. 


Kupikir benar juga, kalau anak ku terlalu besar di dalam rahim, kan persalinan nya mungkin harus bedah Cesar, biaya nya jadi mahal, dan taruhan nya nyawa  istri  atau  anak ku?




Putraku hadir melengkapi rumah tangga kami



Waktu itu sekitar tahun sembilan belas sembilan puluh delapan,


 Ekonomi nasional kata nya lagi morat - marit, dihantam badai krisis moneter. Mahasiswa menggelar demo dimana-mana. Seingat ku, masa-masa itu yang akan jadi tonggak runtuh nya Orde Baru, dengan turun nya Soeharto, setelah berkuasa selama tiga puluh dua tahun, luar biasa! 


 Dengan lahir nya putra kami, penghasilan yang kuterima dari menjadi tata usaha Pondok sudah tidak lagi memadai untuk menutupi kebutuhan keluarga kecil kami.


Waktu itu  kami sudah tinggal terpisah, rumah tangga sendiri, dengan mengontrak sepetak rumah, di daerah agak sedikit pinggiran kota.


  Aku mencoba dikusikan dengan pihak  yayasan tempat ku bekerja, 


 Tapi kelihatan nya, tidak ada jalan keluar nya.


Sejak awal memang niat ku bekerja disini lebih pada pengabdian saja, bukan dijadikan sandaran hidup.  Dan agar supaya dekat dengan istri, yang waktu itu tengah hamil anak pertama kami.  


 Dan karena tidak ditemukan solusi,

 Akhirnya kuputuskan untuk berhenti, 

Dan mencoba peruntungan ku dengan merantau ke Bali,......





Gambar tahun 1999