##, Tiba di Sumbawa
Sumbawa Besar : tahun 1993
Sumbawa Besar : tahun 1993
Pulau Sumbawa terbentang di
depan kami. Segera hawa panas dan kepulan debu menyergap. Pulau gersang ini
menyimpan banyak kekayaan alam dan sumber dayanya. Aku dengar, ada
perusahaan asing yang sedang melakukan riset untuk mencari kemungkinan bahan
tambang yang tersimpan di pulau ini.
Katanya mereka menemukan
kandungan mineral berharga, seperti yang dimiliki Papua. Yaitu kandungan emas
dan tembaga. Entahlah.?!
Bis yang kami tumpangi melaju
kencang, membelah jalanan yang berliku dan berkelok-kelok, di sepanjang bibir
pantai. Kulepas tatapan ku kelaut tenang, menembus gugusan pulau karang dan atol
yang berjejer di kiri jalan.
Hamparan biru dikejauhan, menarik ku kembali ke lorong waktu.
Tiba –tiba, sekejap, bayangan itu muncul lagi.
Kemanapun Aku melangkah ,
Cintamu selalu kubawa
Tiba –tiba, sekejap, bayangan itu muncul lagi.
Sekelebat.....
Senyum nya merekah di luar kaca jendela bis yang kutumpangi.
Tanpa
dapat ku kendalikan, khayal ku kembali menerawang.
Cinta ku, tahukah Kamu ?
Di negeri indah ini, aku ingin mengajak mu kesini? Menyusuri pantai pasir putih yang asri. Ditemani debur ombak dan cahaya matahari. Kita berjalan pelan beriringan.
Bergandengan tangan. Tertawa lepas. Menjalani hari - hari yang penuh dengan cinta dan kehangatan. Bukan hanya pernikahan, tapi kita akan menjalani hidup seperti hiburan, kan kuhapus duka di hati mu, dan ku isi dada mu dengan sepenuh cinta, kasih dan rasa sayang seutuh nya. Untuk mu dan anak - anak kita.
Wisata di Pulau Temajo - Kalbar
Lalu kita duduk diatas batu menikmati hembusan angin yang membelai anak rambut mu. Kugenggam tangan mu dengan lembut, kan kubisik kan di telinga mu, "Aku sangat mencintai mu," Bukan hanya Pulau Kijing atau Pasir Panjang saja. Aku ingin mengajak mu keliling Indonesia menikmati keindahan alam nya jauh dari tempat dimana kita di lahirkan.?
Maukah kamu ikut dengan Ku?
Akhh, Mutiara ku, di manakah Kamu?
Niat hati tak ingin Berpisah
Khayal ku menyeruak kembali ke ingatan masa remaja, .....
Ketika kami bertualang dulu dengan sahabat ku yang sebaya.
Di tempat ku, ada obyek wisata bernama Pulau Kijing dan Pasir Panjang.
Pulau Kijing terletak di sebelah
utara kota Pontianak. Sekitar delapan puluh kilometer dari kota. Tak jauh dihadapan Kijing, Jika kita menyeberang dengan naik perahu sekitar 40 menit, ada pulau "Temajo", yang dapat di jangkau dari pelabuhan rakyat di Sei kunyit.
Sedangkan Pasir Panjang terletak sekitar seratus dua puluh lima kilometer. Tepat nya di daerah Singkawang. Pantai Pasir Panjang Singkawang
Pulau Kijing-
Norman Muzanni Channel
Dulu, aku dan teman-teman ku, biasa kesitu. ........,
Dengan
mencegat truk di tol Kapuas, kami pergi kepulau Kijing . Aku masih ingat,
bagaimana kami, yang saat itu masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama,
estafet menumpang truk dari kota Pontianak, ke Sungai Kunyit, tempat pulau
kijing berada.
Aku bersama dua temanku menumpang truk sampai di sungai Pinyuh. Ditimbangan truk, kami
melanjutkan perjalanan dengan menumpang pick up, sampai di Mempawah.
Lalu menumpang truk lagi sampai di Sungai Kunyit.
Dengan bekal di kantong hanya dua ribu rupiah, kami bertiga sampai juga
akhirnya , meskipun waktu sudah pukul tiga sore. Setelah puas menjelajah dan berenang di pantai, sekitar
jam lima sore, barulah kami memutuskan untuk pulang.
Sumbawa Barat -
Harry Hermanan Channel
Tapi bagaimana cara nya?
Kami tidak punya uang?
Bekal tadi sudah kami belikan roti, buat ganjal perut, yang kelaparan sejak
pagi. Aku mengajak teman ku untuk jalan kaki ke kota sungai kunyit, barangkali
nanti kita dapat tumpangan disana kata ku. Kedua teman ku, dengan loyo, mengikuti saran ku.
Waktu sudah jam setengah
delapan malam, kami belum juga dapat tumpangan untuk pulang. Kedua teman ku
mulai gelisah, bahkan salah satu nya mulai merengek dan menangis serta menyesali
ikut dengan kami.
Aku mencoba menghibur mereka,
dengan berbagai cara.
Syukurlah, ada
pick up kecil sedang memuat ikan yang akan
dibawa ke ponti.
Kami mencoba mencari sopir nya, dan meyampaikan
niat kami untuk ikut menumpang pulang ke ponty. Sopir nya merasa kasihan dengan
kami, hanya saja sisa ruang yang ada diantara keranjang muatan nya, hanya cukup untuk dua orang.
Kami memutuskan untuk tetap
ikut, dan duduk dengan cara menekuk kaki. Sekitar jam Sembilan malam, pick
up berangkat, dan jam dua belas malam,
kami diturunkan di pos tempat pembayaran tol Kapuas.
Setelah mengucapkan terima
kasih, kami berlompatan dari pick up, dengan badan bau amis, duduk
bersama keranjang dengan penuh ikan basah.
Aku
berjalan dengan terpincang-pincang,
Kakiku kram, karena terlipat sejauh delapan
puluh kilometer.
Keindahan Sumbawa,-
TvOneNews
Lamunan ku buyar, ketika tangan sahabat ku, menggamit lengan ku.
“Ayo,
kita turun disini,” kata nya.
Rupa nya kami sudah sampai di terminal besar Kota
Sumbawa. Dari sini kami akan melanjutkan naik angkot kecil, kerumah nya,
didaerah Lape lopok, Desa Dete nama nya, sekitar tiga puluh kilometer dari kota Sumbawa
Besar
Sahabat ku itu terlihat gembira sekali. Dan aku tersenyum membalas
kegembiraan hati nya. Kami tiba dirumah nya, waktu sudah menunjukkan sekitar pukul setengah enam sore, menjelang magrib. Kedatangan kami sambut dengan hangat oleh keluarga nya