Rabu, 27 April 2016

Bab.VII.hal.29# Mencari Keberadaan Tuhan

##,Menjelajah Pulau Jawa , bergulat banyak pemikiran


Pulau Jawa : Sepanjang 1993 - 1996



Asma Mu selalu menaungi hidupku


Selama di Pondok, banyak pengalaman yang aku dapatkan. Sesekali aku dikirim ustad ke beberapa  daerah dikawasan jawa timur dan jawa tengah, untuk menemui donatur dan urusan lainya yang berkaitan dengan kegiatan pondok kami. 


   Pernah juga aku dikirim ke Jakarta, megikuti training singkat dua minggu. Pengalaman itu membuka wawasanku. Menambah pengetahuan dan teman.Aku mulai berkenalan dengan banyak orang.Banyak budaya, banyak kultur dan banyak kepribadian yang berbeda.



Arman Malik - Cinta Tanpa Akhir - 
dea fitria m Channel


Di Malang, 


Sambil tetap mondok, aku mulai bekerja. Paling tidak, bisa untuk keperluan ku pribadi. Sebab,  hingga hari ini, aku tak pernah minta dikirimi uang dari siapa pun.  Aku tak pernah meminta kepada ayah ku, atau ibuku. Bahkan aku tak pernah menulis surat buat mereka.  


  Aku benar-benar menghilang. 


Sudah sekitar tiga tahun aku di Malang. 


Sambil belajar banyak hal, aku juga sering ikut seminar gratis, yang diselenggarkan oleh Universitas di kota Malang. Mulai dari Universitas Brawijaya, Universitas Malang Kuchewara, Universitas Merdeka, hingga  UMM, Universitas Muhammadyah Malang. 


 Aku  mulai menyerap banyak pemikiran. Ide ide dan konsep konsep. Mulai dari pemikiran sekuler, pemikiran  Nasionalis, pemikiran Islam kontemporer, pemikiran Islam Tradisional, bahkan pemikiran Hegel, yang kata nya beraliran sosialis komunis pun kulahap.



Kehidupan Ponpes - Rifki Film Channel


  Bagiku, belajar adalah proses pergulatan pemikiran. Belajar adalah proses pematangan intelektual. Belajar adalah tanpa sekat dan batasan. Jika aku tak tahu apa yang dipikirkan oleh seorang karl max, bagaimana aku dapat mengatakan bahwa pemikiranya salah? Jika aku tak pernah membaca filsafat materialis, bagaimana aku akan membandingkanya dengan filsafat Islam? 


Jika aku menutup diri dalam buku kuning pesantren tradisional, bagaimana aku akan memahami seorang Hasan Al banna? Murthada Muthahari, Ali Syariati, Rasyid Ridha, dan  Omar Abdallah, serta Jaringan Islam liberal?




Perang Badar 


   Literatur Islam sangat kaya akan corak pemikiran. Jika aku membaca dan memahaminya dengan baik, aku yakin akan menemukan jalan pemikiran yang ideal, tanpa sekat dan batasan sempit bernama fanatisme buta.  


Aku meyakini bahwa Islam adalah agama Paripurna. Agama sempurna, sehingga apapun perbedaan dalam Islam, aku yakin ada jalan keluar dan solusinya. Adalah hal yang sangat menyedihkan menurutku, jika kita kemudian saling memojokkan satu sama lain atas hal yang bukan prinsip dasar Islam



Sejarah Islam dalam Narasi



      Islam berdiri diatas lembaga tauhid. Islam adalah bersaksi bahwa tidak ada tuhan selain Allah, dan mengakui Muhammad sebagai utusan dan nabiNya. Jika siapa saja mengakui ini, maka tidak halal kehormatanya, Hartanya dan darahnya, untuk di langgar dan di perlakukan semena-mena. Apakan lagi sampai membunuh dan merampas hartanya, nauzubillah!


Menurutku, hanya aliran pemikiran Khawarij lah yang sangat ekstrem terhadap kelompok diluar golongan mereka.  Jika ada pemikiran dengan corak seperti itu, maka dapat di katakan, bahwa sedikit banyak, mereka mewakili pemikiran golongan ini.


 Apapun nama kelompoknya, apapun nama golongannya, ketika dengan mudah mereka meng kafirkan sesama penganut tauhid, mereka dapat dipastikan merupakan corong khawarij, dengan gaya baru, bentuk baru, baju baru, tampilan baru, pemikiran baru menurut mereka, tapi hakekat sebenarnya, ajaran lama khawarij lah yang mereka bela.




Habib Rizieq - 
Khilafah Rasyidah hanya 30 tahun


 Menurut catatan  sejarah,  aliran ini pernah berkembang, dan musnah pada abad kedua hijriah. Mereka muncul dari kekecewaan terhadap arbitrasi antara Khalifah Ali dan Muawiyah , setelah perang Shiffin, yang menelan banyak korban  dari kedua belah fihak kaum muslimin, pendukung barisan Khalifah Ali dan Pendukung barisan Gubernur Syam, Muawiyah ibni Abi Sofyan, banyak yang tewas. 


Khalifah Ali terbunuh dengan pedang beracun seorang Khawarij,:


 "Abdurrahman Ibnu Muljam", ketika akan melaksanakan Sholat subuh di mihrab nya, mesjid Kufah, pada sembilan belas Ramadhan, Beliau wafat pada dua puluh satu Ramadhan.  Ali Bin Abi thalib, adalah nenek moyang seluruh Alawiyin yang ada dimuka bumi saat ini !


Belajar dari sejarah, saat ini, menurut ku yang terpenting adalah kita beragama dengan cara dan keyakinan kita sesuai yang kita pelajari dan yakini masing-masing.


 Sejarah Islam ditulis dengan banyak pertumpahan darah setelah wafat nya Muhammad Sang Rasul.


  Dimulai dengan terbunuhnya Khalifah Ustman bin Affan, lalu terjadi nya perang Jamal, di zaman kekhalifahan Ali bin Abi Thalib, berhadapan dengan Ummul Mukminin, Aisyah, Thalhah, dan Zubair. Selanjut nya Perang Shiffin, Khalifah Ali berhadapan dengan Muawiyah bin Abu Sofyan. 


  Perang Nahrawan, Khalifah Ali berhadapan dengan bekas anggota pasukan nya sendiri, yang kemudian berbalik menentang nya, golongan ini  disebut ," Khawarij," Di Nahrawan, hampir semua kelompok ini tewas terbunuh di tangan Khalifah Ali dan pasukan nya, kecuali sembilan orang yang melarikan diri dari pertempuran, salah satu nya," Abdurrahman Ibn Muljam," yang  kemudian dikenal sebagai pembunuh Khalifah Ali di saat sujud, di mihrab nya mesjid Kufah.


 Makam Khalifah Ali dapat ditemukan dan di lihat di Kufah, Irak, sekarang ini, yang diziarahi oleh banyak orang dari seluruh dunia Islam.



Kemudian peperangan yang menorehkan luka mendalam di tubuh Islam, Dimana empat ribu pasukan Bani Umayyah, berhadapan dengan tujuh puluh tiga  anggota keluarga Husein Bin Ali, dari Bany Hasyim, cucu Rasul mereka,  di suatu tempat bernama Karbala, di perbatasan Irak dan Syam sekarang.


           "Husein dan Keluarga nya tewas bersimbah darah", .....


Tak hanya sampai disitu, kepala mereka dipenggal dan di tancapkan diujung tombak-tombak, diarak menuju Kufah guna di persembahkan kehadapan Gubernur Kufah,:"Ubaidillah Ibnu Ziyad", kemudian dilanjutkan dengan perarakan sejauh enam ratus kilometer, dari Kufah ke  Syam, guna ditunjukkan di hadapan Khalifah dari Bani Umayyah, : 


"Yazid ibni Muawiyah, bin Abu Sofyan" yang berkuasa pada abad ke  enam Masehi saat itu, sekitar lima puluh tahun pasca wafatnya Muhammad Rasullullah di Madinah.  




Sejarah Karbala 
tempat syahidnya Imam Husein

  Keluarga Husein yang  tersisa , berupa Wanita dan anak-anak, dirantai dan dilecuti sepanjang jalan.

Mungkin benar adanya , : Pada mulanya, jalan peristiwa sejarah menyimpang satu centimeter dari jalur sudut yang muncul, antara  Jalur Islam dan Sejarah Islam, antara kebenaran dan realitas adalah sempit. 


Akan tetapi, seiring berjalanya waktu, lalu berangsur melebar, seirama dengan laju sejarah. Dan hari ini, kita melihat, kedua jalur itu melebar hingga jarak keduanya berkilo – kilometer jauhnya.


 Ada banyak perbedaan antara,:” Jalur Islam,” dengan :,”Sejarah Islam,”  



Yang kita baca dan kita kenal saat ini. Ada banyak hal yang mungkin perlu kita kaji ulang, bukan hanya sekedar menerima agama ini sebagai warisan. Yang secara kebetulan kita mungkin lahir dari keluarga Islam, nenek moyang kita Islam, Ayah dan Ibu kita Islam, dan kemudian kitapun menjadi pengikut Islam, ?


 Padahal banyak hal yang kita tidak pernah tau, tidak pernah dengar, tidak pernah diajarkan dan dijelaskan tentang agama yang kemudian kita yakini dengan sepenuh hati?  Ada banyak kontradiksi  antara konsep dan realita? ada banyak kebingungan yang tak dapat dijelaskan? 


  Ada banyak pertanyaan yang membutuhkan jawaban?  Bukan hanya tentang siapa Tuhan Kita? Siapa Nabi Kita? Siapa Imam Kita? Akan tetapi, apakah agama Islam yang kita yakini ini, sesuai dan benar dengan konsep awalnya? 


   Apakah Islam ini , Islam Muhammadi, Islam yang diajarkan Muhammad,  atau jangan- jangan Islam versi Muawiyi, atau Islam versi Abbasi?, atau justru Islam yang bukan Islami?  Islam yang terdistorsi? Islam yang terkontaminasi? Lalu dimanakah  kita berdiri??


Kita tentu sepakat, Islam yang kita anut adalah agama wahyu yang dibawa oleh Muhammad Sang Rasul, akan tetapi, rentang waktu seribu empat ratus tahun adalah masa yang panjang. Alquran terjaga dari kesalahan  , tapi siapakah yang paling layak menjadi penafsirnya? 


Bukankah Alquran mengandung ayat - ayat yang Muhkam dan Muhtasyabihat?  



Film Kerajaan Turki Ustmany 
menaklukkan Konstantinopel 


 Ayat - ayat yang jelas dan gamblang dan ayat-ayat yang tersirat? ayat-ayat yang samar.  mungkin sampai hari ini kita tak mengerti apa maksud ,:" Alif, lam, Mim? Yaa Syiiin? Bukankah kita juga tahu bahwa hadist baru dibukukan, 200 tahun setelah Muhammad wafat? rentang waktu yang cukup panjang antara Muhammad dengan perkataan, perbuatan, dan diam Nya dibukukan?  


 Kita hanya mengenal enam kitab hadist yang sampai ketangan kita, tidakkah mungkin ada yang lain? Mengapa riwayat yang ada sebagian besar dari sahabat, bahkan seorang sahabat  Abu Hurairah boleh dibilang menguasai 70% riwayat hadist?  Baru sisanya dari sahabat yang lain.


 Apakah Muhammad sang nabi tak memiliki keluarga dekat yang juga mungkin mendengar , melihat, dan bergaul rapat dengan Nya?  Apakah tidak ditemukan hadist dari mereka yang dapat dijadikan riwayat?  Sejarah Islam menyebutkan bahwa dari keturunan Husein bin Ali, pernah muncul seorang ulama besar bernama Ja"far As Shadiq?  Tak adakah hadist dari mereka ini?