Minggu, 24 April 2016

BAB.I. hal.2 # Pontianak Venice Of Borneo

BAB.I

PONTIANAK  : Venice  Of  Borneo


##, Kampung Ku  berdekatan Mesjid Sultan




Aku baru kelas tiga SD, 1978



Kampungku  berdekatan Mesjid Sultan,... 

Aku di lahirkan dari keluarga sederhana. 

            Kami lima bersaudara. Aku anak pertama, dan adik-adik ku ada empat, tiga lelaki, satu perempuan si bungsu. Kami termasuk penduduk asli Kalimantan Barat, kata nya dulu kami keturunan kerajaan. Memang dekat rumah ku ada beberapa peninggalan tua. 

Berupa Mesjid Sultan Abdurrahman dan Istana Kadriah.






Mesjid Sultan Abdurrahman - 
Official Net news 


         Wilayah ini termasuk Kecamatan Pontianak Timur, Kota Pontianak sekarang. Mesjid Sultan Abdurrahman terbuat dari konstruksi kayu belian atau kayu ulin, dengan arsitektur campuran , Pernah diubah bentuk nya dengan tambahan menara , tapi kemudian di renovasi ulang, dan menara nya dibongkar  tidak di dirikan  lagi. 

Kata nya bentuk asal memang seperti yang ada  saat  ini




Mesjid Sultan ketika ber menara


          Bergegas aku mengayun langkah menuju ke sekolah ku, jarak nya cukup jauh dari rumah.   Sekitar setengah jam berjalan kaki. Letak sekolah ku dipinggir Sungai Kapuas, daerah kampung Tambelan Sampit.





Pos Lintas Batas Kalbar, 
salah satu gerbang transit


        Setiap hari pergi dan pulang, aku menyusuri gertak kayu belian yang terhampar di sepanjang pinggiran Sungai Kapuas. Sambil bernyanyi kecil, sesekali berlari. Dengan keriangan seorang bocah, yang mengayunkan langkah dan cita-cita nya. 

Sebagai penduduk asli Kalimantan Barat, suatu wilayah yang berbatasan langsung dengan Sarawak, Malaysia Timur di daerah utara nya.




Nonton Teve di zaman kami


       Ditengah jalan biasa nya  aku  bertemu dengan beberapa teman satu sekolahan. Teman ku berasal dari daerah sekitar Kampung Luar,dan Kampung Tembelan itu. Kami dibesarkan oleh Sungai kapuas. 

Dimana kami hidup dan mengenal peradaban, manusia dan alam, bagi kami Sungai Kapuas bukan hanya urat nadi ekonomi, tapi lebih dari itu, Sungai Kapuas adalah urat nadi kehidupan kami.  




Cinta monyet - 
Mr.Love  Video Channel


         Arus nya mengalir bersama darah kami, pasang naik nya adalah berkah dan surut nya adalah pembasuh jiwa. Jiwa raga kami di asuh dan di besarkan oleh Kapuas. 

Disana kami belajar berenang, mengapungkan diri agar tidak tenggelam di dalam air, agar tidak hanyut oleh deras nya arus peradaban, gempuran modernisasi, serbuan hedonisme dan pengaruh lain nya.




Gambar Ilustrasi Sekolah di tempat Ku


          Bangunan di daerah ku sebagian besar memang terbuat dari kayu. Dengan konstruksi bertiang guna menghindari dari jangkauan air pasang naik. Sebab Sungai kapuas memang menjadi urat nadi kehidupan di tempat kami. 

hampir semua nya menggunakan sungai sebagai sarana nya. 

Rase Paning - Armansyah Al sambas Channel

       Mulai berjalan kaki diatas jembatan kayu, bepergian, mandi, mencuci, bahkan jika kemarau panjang, air sungai kapuas juga digunakan untuk minum, dengan terlebih dulu di endapkan semalaman.

 Kudengar sekarang kata nya air kapuas sudah berubah warna dan bau nya, akibat banyak nya polusi air dihulu sungai, Industri Pabrik, Sawmill, Peternakan babi, juga kata nya ada sekarang di hulu kapuas. 

Akhh, Kapuas ku, kasihan nasib mu,!"  




Lagu Lebaran versi Pontianak- 
Creatife Projeck Channel