Kamis, 28 April 2016

Bab.X.hal.42# Ketiban Durian Runtuh di Bali,

##, Kembali Ke Bali


Keindahan Pulau Bali - 




          “Setelah memohon maaf dan meminta doa kepada kedua orang tua, aku pulang dengan dada lapang. Kali ini aku berangkat meninggalkan kampungku dengan diantar mereka sampai ke pelabuhan Dwi kora. Sebelum naik kapal, kami berpelukan. Kucium tangan dan kening ibuku dengan penuh rasa haru. Gurat ketuaan mulai keliatan di wajah beliau. Tapi dibibirnya tersungging senyuman. Aku bahagia sekali, telah mengobati rindu kami,”

Hanya tiga hari aku dirumah segera kembali ke Bali



        Ketika kubuka kamar kost yang kutinggalkan hampir satu bulan, bau kimia yang ada di kulit finish ketika proses itu,  menyergap hidung ku. Kubuka jendela, dan kubersihkan kamarku.

        Aku langsung merebahkan badan, dan terlelap keletihan hingga ketika tersadar, waktu sekitar sudah pukul dua belas siang.

     Cepat aku bangkit, membersihkan badan, memanaskan mesin sepeda motor, dan keluar mencari makanan pengganjal perut, untuk kemudian berkeliling menemui para langganan.



Bali dari Udara - 
ABC Australia Channel


        Hari ini aku bertemu dengan satu pelanggan baru. Pengusaha garment yang cukup besar, warga Negara jerman, yang menikah dengan wanita Bandung, menetap di sekitar Kerobokan.

        Aku menunjukkan beberapa contoh bahan, dan beliau tertarik untuk mencobanya. Kutinggalkan beberapa potongan kecil kulit finish yang diminati olehnya, sebagai acuan jika nantinya ketika ia memesan.

         Dua hari kemudian pelanggan baruku itu menelfon, dan meminta agar aku datang ketempatnya. Bergegas kupacu sepeda motorku, dan mendatangai kantornya. Dia menunjukkan beberapa contoh bahan, dan meminta aku yang menyediakan dalam jumlah yang cukup besar. 

     Contoh itu kutunjukkan temanku yang dulu membuka jalan pertama kali, ketika aku masuk ke Bali. Temanku menyanggupi asal cara pembayaranya cash atau giro maksimal dua minggu. 

Aku segera mengkonfirmasi ke calon pembeli, dan menyebutkan syaratnya, ternyata pelangganku setuju.



Proses kulit sampai Finish -
 Trans 7 Official


            Hari ini aku mengangkut setengah pick up kulit finish jumlah yang sangat besar untuk sebuah transaksi sekali jalan.

       Kulit itu kutunjukkan kepada pelanggan baru ku itu, sesuai pesanannya kemaren. Teman ku si pemilik barang, terlihat agak kuatir. Soal nya nilai transaksi dari barang yang kubawa ini, mencapai lebih dari  setengah milyar rupiah. Jumlah yang dia sendiri belum pernah bertransaksi sebesar itu,  dalam satu kali transaksi.

        Didampingi orang kepercayaan nya, kutunjukkan kulit yang kubawa kepada pembeli itu. Setelah diperiksa dan sebagian di sortir nya, barangku di beli sejumlah enam puluh ribu feet!

Subhanallah,  enam puluh ribu feet?  Setengah  gudang!.



          Hari itu aku menghasilkan transaksi terbesar ku, senilai Lima ratus empat puluh juta rupiah!, sekali transaksi! waktu itu sekitar akhir tahun sembilan belas sembilan sembilan. 

Angka sembilan memang banyak  berpengaruh dalam hidup ku. 

Aku menganggap angka ini sebagai symbol campur tangan Tuhan  yang menolong dan membantu ku sepanjang perjalanan hidup ku. 

Alhamdulillah ya Allah, syukur ku tak terhingga!!



Malam di Legian Bali=
 Amir tivi Channel


       Malam nya aku teringat pesan ustadz dulu, bahwa kerelaan orang tua, akan membuka segala hijab, membuka semua pintu rezeky, dan menyebabkan kita akan sampai pada tujuan dan cita-cita. 

Sebaliknya, tanpa kerelaan orang tua, hidup kita akan susah. Kerelaan  Allah bergantung kepada kerelaan kedua orang tua, dan Kemurkaan Allah, bergantung kepada kemurkaan orang tua kita.

           Hal itu kurasakan langsung dalam hidup ku. Orang tua adalah kunci kesuksesan kita. Jika kita berlaku baik pada mereka, maka kita akan mendapat bantuan Allah, percayalah!  Apalagi terhadap ibu! Berhati-hatilah!,”




Sekitar Legian Bali
Paddys Pub, Bounty dan Sari Club 
sebelum Bom Bali I tahun 2002