Selasa, 26 April 2016

Bab.V.hal.18 # Batin ku Luka Parah

##, Surat – surat  tak terkirim,


Dua tahun di Malaysia



Sepucuk rindu by Cofernoon




##, Surat cinta direndam air mata



Kadang di sela sela waktu kosong,...... 


            Aku mencoba menulis surat.  Disitu  kutumpahkan rasa, segenap jeritan batin ku kucurahkan diatas berlembar- lembar kertas. Disitu aku menjerit, disitu aku menangis, disitu  aku tertawa, disitu aku tersenyum, dan disitu aku termenung.


      Dikertas itu kutumpahkan segenap rasa, segenap kepedihan, segenap kerinduan, kehilangan, keterasingan. Tentang cinta yang mengambang, cinta yang tak kesampaian, cinta yang tak kumengerti, cinta yang menyiksa, yang tak kunjung lekah dari jiwa.


       Sekali menulis, aku bisa menghabiskan sampai delapan halaman kertas ukuran folio, bolak balik. Setelah puas kubaca, surat itu kemudian kusimpan rapi, tanpa alamat tujuan, dan kuselipkan  diantara tumpukan pakaian di dalam lemari kecil milik ku.


Selama sekitar dua tahun aku di Kuching: 


             Tumpukan surat-surat yang tak dikirim itu terkumpul sekitar lima ratus lembar.  Sayang nya , ketika kepulangan terakhir dari sana, aku tak sempat membawa nya, sehingga catatan sejarah hidup ku yang penuh dengan nestapa cinta, duka lara, kerinduan, kepedihan, kehilangan, keterasingan, lenyap bersama hilang nya surat-surat diatas kertas yang tak pernah terkirim, tak pernah sampai, tak pernah diketahui  itu.




Kuching Sarawak - SCM  
sounthern Corridor Malaysia Channel



##, Batin ku Luka Parah,.....


Akan tetapi, surat-surat itu, Paling tidak, 

           Mungkin goresan tinta diatas kertas itu, mewakili upaya ku untuk menghapus kenangan yang mengharu –biru batin ku. Kenangan tentang perjalanan hidup, dalam waktu yang cukup singkat, aku mengalami pengalaman batin yang luar biasa.

 Kadang aku berfikir, 

Apakah Tuhan punya rencana khusus untuk ku? 

Tapi apa?

Apakah aku dilahirkan hanya untuk di siksa? 

       Sebagai penganut Islam, aku di ajarkan bahwa kita harus selalu berprasangka baik kepada Allah, tapi mengapa aku harus menjalani hidup dengan penuh siksa batin, sejak usia sepuluh tahun? 

Mengapa?

Mengapa hati ku disiksa?, 

               Mengapa jiwaku dibuat merana?, mengapa aku tak Kau takdirkan untuk bersamanya?, jika Kau ciptakan rasa, lalu kenapa kemudian Kau gunakan untuk menyiksa? 

Aku tak pernah mengenal rasa cinta, Kaulah yang menanam nya,!”
Bukankah Cinta adalah rasa yang menjadi penerus generasi manusia?  
           Jika cinta merupakan anugrah, agar dengan itu keberlangsungan species manusia, dengan membentuk rumah  tangga yang sakinah, mawaddah wa rahmah, apakah aku tak berhak atas nya?




Kerinduan Wajah kekasih - Siti Nurhaliza - Suria Record SRC Channel


“Aku  mencintai nya , ya Allah, 

         Dengan cinta sesuci Adam untuk  Hawa. 

            Dengan cinta setulus Qais dan laila. Aku ingin menikahi nya. Aku ingin hidup bersama nya, dan tak terpisah, hingga maut menjemput. 
                Apakah itu salah?

 Aku tak pernah menodai cinta ku dengan nafsu.
             Aku tak pernah menyentuh nya dalam arti kata sebenar nya. Bahkan hatta sekedar memegang tangan nya. Aku terlalu memuja nya. Aku sangat menghargai nya.

 Di mataku, ia bak permata yang  sangat  istimewa,”
                “Ingin kusimpan dalam  bingkai kaca jiwa. Kupandangi dengan penuh rasa . Dan nanti nya, kan kutimang buah cinta dari nya. Anak – anak ku yang akan lahir dari rahim nya." 

              "Ya Allah, salahkah jika ini yang jadi cita-cita,?”



="R i n d u ,"=

Pekat malam tanpa gemintang

diantara penat dan letih

aku tengadah

menatap langit-langit kamar


Lalu senyumnya melintas

Dan gema suaranya terngiang

Gelak tawa

lesung pipit

tahi lalat diatas bibir

lenggang lenggok

 semuanya "

inikah Cinta,? 

atau

inikah rindu,?

dan tiba -tiba 

setetes air menggenangi kelopak mata


Soledad - Sendirian


Tapi memang hidup tidak mesti mendapatkan apa yang kita inginkan, 
Justru kadang kita mendapatkan apa yang sebelum nya bukan keinginan. 

Orang bijak berkata, :

         ” Cinta kadang tak harus memiliki, tapi memiliki akan menumbuhkan cinta nanti nya,” Ada juga yang mengatakan, cinta itu seperti penyakit kanker, datang tak di undang, dan menghancurkan serta menggerogoti hati, jiwa, dan fikiran, dari dalam. 

Entahlah,!
            Aku tak tau,  akan seperti apa nanti nya jalan cerita hidup ku. Aku tak tahu, kedepan akan seperti apa langkah ku?  Apa yang akan kulakukan? Apa yang akan kutekuni? 

 Sekarang , 
                Aku sudah pulang kembali ke negeri ini, tanah kelahiran ku, kota tumpah darah ku, Pontianak. Untuk buka usaha, modal ku sudah habis, kemaren menunggu untuk pulang kembali ke Kuching. 

 Sekarang hatta buat ongkos aku sudah tak  punya biaya.

Ya Allah, beri aku petunjuk, bimbinglah langkah ku!




Adegan Paling menggetarkan dalam Film :
 Tenggelamnya Kapal Van DerWijk