Senin, 25 April 2016

Bab.II.hal.7 # Di dadaku Ada Kamu

##, Didera cinta monyet


Pontianak : Sepanjang tahun 1978 - 1981.




Gambar Ilustrasi 



             Sejak saat itu, hari hari ku terasa indah. Meskipun tak punya keberanian mendekati nya, tapi aku merasa sangat bahagia dan sumringah, tiap kali melihat nya meskipun hanya selintas.

 Bermain di sekitar SD 18 menjadi tempat pavorit ku. 
 Dengan harapan hanya untuk sekedar dapat melihat nya.

      Kadang kami berpapasan di jalan, ketika aku bermain di sekitar kawasan pintu kota bersama teman-teman yang lain. Perasaan ku ini tak pernah aku cetuskan kepada siapapun, meskipun kepada sahabat dekat ku.

Yang aku tahu, 

        Aku merasakan perasaan yang indah luar biasa. 
       Berbunga-bunga. 
           Aku sudah mulai sering tertawa sendiri, tersenyum sendiri, jika mengingat           wajah nya.



Gambar Ilustrasi



Di mataku, ia begitu sempurna. Dengan perawakan ramping, gerakan lincah, keriangan seorang bocah, yang tertawa renyah diantara teman-teman nya.

            Di mata ku, Ia begitu Cantik. 

           Dengan kulit putih bercahaya, senyum indah merekah, dihiasi lesung pipit di pipi nya, dan tahi lalat kecil di atas bibir nya. Hati ku bergelora, tiap kali melihat ia melintas di hadapan ku, saat mengenakan seragam sekolah ataupun berpakaian biasa. 

Inikah nama nya cinta? 

Entahlah!

           Ketika sedang bermain-main, tak jarang aku mencari waktu  untuk sekedar melihat pintu depan rumah nya. Sesekali kupanjat benteng istana untuk sekedar melihat kedalam kelas dan sekedar berharap melihat sosok raut wajah nya, yang mulai menghantui dan mengikuti, kemanapun aku pergi.

    Malam hari sebelum tidur, sering aku menerawang. 
    Membayangkan kebahagian, andaikan saja aku dapat mendekati nya, 
    bermain bersama nya, dan menjadi teman nya.
 


Gambar Ilustrasi



Cinta ku,

engkaulah tujuan hidup ku

Dan engkaulah hasrat ku


Bersamamu 

adalah kegembiraan abadi

Ketidakhadiran mu

 adalah bara api dalam hati


Engkaulah kegilaan hidup ku

Satu-satunya cinta ku

Suatu cinta yang tak kenal malu

Suatu pemujaan yang tak cela


Wahai, 

sembuhkanlah aku 

dari kesedihan yang mematikan

Penderitaan  terasa nikmat

Dalam rasa  yang memabukkan


Aku tidak akan berhenti mencintai mu

Atau membuka apa yang tertutup

Cinta adalah sakit dan obat bagi ku

Entah diterima entah ditolak

Terpujilah mata ku yang menatap mu

Wahai mahluk Tuhan yang penuh pesona


        Rasa cinta adalah bagian dari mistery Ilahiah. Hingga hari ini, kisah cinta ditulis oleh banyak pujangga, pengarang novel, penulis buku, dan penulis skenario. Tema cinta tak pernah habis nya digali dan di paparkan, lewat musik, sastra, drama, sinetron, dan film layar lebar. 


        Cinta merupakan rahasia besar umat manusia. Betapa karena cinta manusia mampu melakukan hal yang tak pernah terlintas dibenak sekalipun.Cinta bisa menghasilkan hal yang positif, atau sebalik nya.



      Cintalah yang menggerakkan Syah Jehan membangun Istana Indah  Taj mahal yang megah di Agra, India. Cinta yang membuat Gibran Khalil Gibran, menjadi penyair yang terkenal. Cinta yang menciptakan lagu legendaris Mashabi. "Rasa Cinta,"


        Cerita cinta "Gita Cinta dari SMA,"  melambungkan nama  Eddy D. Iskandar sang penulis novel, dan Rano Karno serta Yessy Gusman, menjadi bintang besar di zaman nya dengan memerankan tokoh dari novel laris itu, ke layar perak di era tahun delapan puluhan. 




Pontianak, 60 tahun (1920 - 1980) 



        Cinta mampu menggugah jiwa secara positif atau sebalik nya, tergantung bagaimana kita menyikapi nya, begitulah kata orang bijak. Berbahagialah mereka yang pernah merasakan dan mengecap indahnya rasa jatuh cinta. 

Cinta sejati, kata orang, hanya datang sekali seumur hidup manusia.

       Ia bisa hadir tanpa melihat usia, waktu, tempat dan status sosial. Rasa mencintai tak dapat dijelaskan dengan kata - kata. 

Tak dapat dinalarkan logika.  

       Suatu rasa yang tak dapat dibagi dan di jelaskan kepada orang lain. Suatu rasa yang mengangkatnya terbang kelangit, ke alam khayal dan mimpi, seperti di sorga layak nya. Mencintai adalah suatu anugerah dari sang Maha Pencinta dan Pencipta.


Cinta adalah anugerah sorga, 
ketika Adam melihat sepasang merpati, 
Ia bertanya kepada Tuhan Nya, :  

          "Mengapa aku tak memiliki pasangan seperti merpati itu?" 
           Allah kemudian menciptakan Hawa dari tulang rusuk nya . 

            Ya tulang rusuk Adam.
 
         Agar Hawa ditempatkan di dekat hati seorang Adam. Agar hawa menjadi sahabat Adam di sorga. Agar wanita berjalan beriringan bersama kekasih nya dan menjadi pelengkap bagian tulang rusuk seorang pria yang merupakan asal kejadian penciptaan.

         Ia tidak di ciptakan dari tulang kaki  untuk di injak. 
         Atau tulang tengkorak untuk di junjung. 
         Ia di ciptakan sejajar.
         Dengan hak dan kewajiban masing - masing.

           Itulah Wanita.  



Cinta Pertama anak manusia



       Hari berganti minggu. Dan bulan berganti tahun. berputar begitu cepat. Melintasi detik dan menit, tak pernah henti. Menggilas  usia yang terus bertambah. Mengubah anak-anak menjadi remaja. Mengubah muda menjadi tua. 


        Tanpa terasa, kami sudah memasuki tahun akhir pelajaran di Sekolah Dasar. Aku mencoba melupakan semua perasaan yang menggemuruh di dada ku. Aku mencoba fokus belajar, agar dapat hasil bagus, nanti di ijazah ku. 


       Ketika hari nya tiba, di luar dugaan, aku menjadi juara umum di sekolah ku. Dan mendapat  kesempatan bebas test untuk masuk ke Sekolah Menengah Pertama di wilayah Kecamatan Ku Trima kasih Tuhan,  syukur ku tak terhingga,!”







"Untuk sebuah nama"

Cinta ku

Pernahkah kau mencari ku dalam sunyi,

 seperti aku 

yang selalu menghawatirkan mu dalam diam,



 pernahkah asa  memukul jantung mu? “

 ” Dari tepian sunyi,

 seperti aku  yang senantiasa berkeluh kesah 

tentang debaran rindu



 Dan pada setiap akhiran nya,

sebelum aku memejamkan mata

 selalu ada do’a yang ku tujukan untuk mu,

 Selamat Malam  belahan  jiwa ku… “ ” 

Pernahkah kau bermimpi tentang aku?







Kabhi Khusi Khabi  Gam - 
Aliyo Hetri - Projeck Channel