Kamis, 28 April 2016

Bab.X.hal.44 # Bom Bali Amrozy,

##, Bom Bali.1.  ( Amrozy. Cs ) 12 Oktober 2002



Para Pelaku BOM BALI.I


Malam itu malam minggu, 

             Seperti biasa turis sangat ramai di sekitar Kuta  Jalan raya legian penuh sesak kendaraan. Sepeda motor, mobil, taksi dan kendaraan pribadi memenuhi tiap sudut kota itu. Kawasan Legian dan Kuta bermandikan cahaya. 

Memang daerah itu banyak tempat hiburan malam. Cafe ada dimana-mana. Diskotik,  Karoeke, Pub, Lounge, diselingi  hentakan suara music yang hingar bingar.


Paddys café dan Sari Club, juga penuh sesak pengunjungnya


          Dan , Seperti biasa, aku hanya mengurung diri di kamar ku, dan menonton VCD yang kusewa tadi siang dari tempat persewaan langganan. 

Sekitar jam sebelas malam, terdengar dentuman keras yang rasa nya tak berapa jauh dari toko dan tempat tinggal ku di Gang Menuh, sekitar jalan Pattimura, Legian, Kuta.



Bom Bali - Medcom Id Channel

Duaaaar,! 
Ledakan Bom mengguncang 
Paddys cafe dan Sari Club



“Duuarrrrr,!” 

Ledakan pertama mengguncang legian. 

           Bumi terasa bergetar hebat. Aku melompat dari tempat dudukku dan melihat keluar dari lantai dua kamar ku.

 Terlihat kepulan asap dan api disebelah selatan yang membumbung cukup tinggi   

              Belum hilang keterkejutan, tiba-tiba,; 

”Duaarrrr!”, 

Ledakan kedua membahana. 




Paddys Cafe luluh lantak, 
api berkobar hebat




Cepat kumatikan VCD , kukunci pintu kamar, kumatikan televisi, dan kukeluarkan sepeda motor dari tempat parkiran dibelakang.

 Aku segera mencari sumber ledakan,!”





   

Dikejauhan, sirine ambulan dan mobil kebakaran terdengar bersahut-sahutan.

Ditengah jalan, aku bertemu dengan beberapa orang yang tengah lalu lalang setengah ketakutan.

 Kutanyakan,:”kenapa?”.

Mereka menjawab sambil setengah berlari, :

”Bom, Bom, Paddys café dan Sari Club kena bom!!” 

Banyak korban tewas, kata nya.

 Astagfirullah, gumam ku dalam hati.



Akibat Ledakan Bom - 
Indonesia Morning Show Net


          Ketika sampai di jalan raya legian, kulihat banyak orang berlarian. Anggota Pecalang dan pemuda mengangkut orang yang terluka dan berdarah-darah dengan alat se ada nya.

         Sebagian wisatawan terlihat duduk dipinggir jalan, dengan wajah pucat pasi. Rupa nya mereka yang selamat dan tidak cedera serta jauh dari tempat ledakan bom tadi. Aku coba mendekat ketempat ledakan. Tapi terhalang serpihan dan bebatuan yang berhamburan di tengah jalan.

      Potongan besi, bekas meja, dan serpihan kayu, berserakan dimana-mana dalam jarak sekitar empat ratus meter dari lokasi Paddys Café dan Sari Club, tempat dimana dua ledakan Bom terjadi.

Didepan Sari Club, ada lubang besar menganga seukuran seperempat lapangan bola




Lubang bekas Bom di Paddys Cafe, 
menganga 5 x 4 Meter


Bangunan nya setengah hancur tak berbentuk. 

       Sementara di seberang nya, Paddys café, kondisi nya lebih parah. Mayat dan orang terluka bergelimpangan dimana-mana. bau amis darah dan kepulan debu tercium menyengat. 

Aku berdiri tercekat. 
  

 Apa yang tejadi?  

          Dalam kebingungan, seseorang datang dan mendekati, mengajakku untuk membantu sebisaku.  Refleks aku bergerak dan menolong beberapa orang yang terluka, memapahnya keluar dari reruntuhan, dan mendudukkan mereka dipinggir jalan, sebelum dijemput ambulan dan dibawa kerumah sakit terdekat.

        Pak Bambang, atau haji Bambang terlihat begitu sibuk. Beliau memang orang yang paling intens terlibat dalam upaya membantu korban yang menderita luka ringan dan luka parah.

Sesekali terdengar suaranya memberikan arahan dan perintah dalam upaya melakukan evakuasi korban yang masih banyak bergelimpangan belum tertangani.  Beliau bekerja dengan cekatan.



Pasca Ledakan Bom - 
AP Archive Channel


          Tim medis , polisi, tentara, masyarakat umum, pecalang, siapa saja ikut turun tangan malam itu. Semua ikut membantu sebisanya. Sebagian meng evakuasi korban. sebagian menyingkirkan puing-puing yang berserakan dijalan, agar mobil Damkar dan Ambulan bisa lebih mendekat. 

Seisi kota terlibat membantu. Penduduk Kuta dan Legian, hampir semua turun tangan.



Pukul setengah lima , 

          Aku meninggalkan lokasi kejadian, dengan badan letih, kumal dan  bekas debu serta  percikan darah korban yang kubantu dan kupapah.

Dalam perjalanan  pulang,  aku bergumam, manusia macam apa yang sanggup membunuh begitu banyak manusia tak tentu pasalnya? 

Tak jelas sebabnya dan tak tau apa salah mereka? 





          
     Seingatku, Islam mengajarkan tentang persaudaraan kepada semua manusia, tanpa sekat batasan perbedaan suku, agama, ras, warna kulit, dan teritorial kedaerahan. Jika mereka pemeluk Islam, maka mereka saudara kita se Iman.

      Jika mereka bukan pemeluk Islam, maka mereka saudara kita Se Rt, se Rw, se Kelurahan, se Kecamatan, se Kabupaten, se Provinsi, se negara, se tanah air, sebangsa , se Bahasa,?" 


      Jikapun mereka berbeda suku dan bangsa , berbeda kulit, berbeda ras, Islam mengajarkan mereka saudara kita sesama mahluk bernama manusia.


     Urusan ke Imanan adalah urusan mereka dengan tuhan, bukan urusan kita. Allah telah menegaskan itu, :

" kami jadikan kalian bersuku -suku dan berbangsa - bangsa, agar kalian saling kenal mengenal,!" 

Bukan agar kalian saling bunuh membunuh? 


Suasana Bali sekitar Kuta, Legian